Minggu, 30 Desember 2012

" Ini Ibu Siapa "

oleh Irwan Syah pada 26 Desember 2012 pukul 13:40 ·


Bekasi 31 Des 2012.
        ,Jum'at tgl 21 Des 2012 yg lalu.dimana pada hari dan tanggal itu,mungkin hampir semua orang tau,Itu lah hari Ibu.Di mana ,hari untuk mengenang dan membalas kasih sayang  kepada ibu.karna kaum ibu lah yg melahirkan .mendidik ,juga membesarkan kita, dan maka, jadilah kita, seperti sekarang ini, yang mana kesemua nya itu tidak terlepas dari kasih sayang sosok seorang wanita.itu lah Ibu.
               Tapi....tidak pada Ibu tua renta ini.di " Kota Bekasi.Terdapat seorang Wanita tua renta.dan tidak muda lagi.. "Kita sebut  saja nama nya " Ibu "Apa kah Ini Ibu anda ?.Entah lah....Ini kisah nya: " Dengan langkah kaki yg terseok seok, ia coba berjalan menuju suatu tempat yang mana tempat itu biasa ia datangi hampir setiap paginya.duduk di  pada pagar sepotong yang terbuat dari Bata merah dan tidak rata, milik salah satu warga, disisi jalan sambil mencuci  di sebuah ember cucian,dan dengan air yang seada nya pula, ia pun memulai aktifitas rutin nya pada pagi itu," Mencuci " dan tak jarang pula sesekali ia menengadah kan wajah nya di sela sela kegiatan nya pagi itu ,hanya ketika ada seseorang yang melintas di depan nya.yang seakan akan ia berharab,pada hari ini, ada yang mau bermurah hati,memberikan sesuatu pada nya. sepintas tidak ada yang janggal atau pun aneh dengan keberadaan ibu tsb."Ketika " Aku ,melintas di tempat itu,dan mengamati nya," Aku merasa, bahwa ada, sesuatu yang tidak lazim dan tidak biasa.Kemudian " Aku, datang berkunjung ke rumah salah satu ketua Rt setempat.dan menanyakan." Mengapa ibu tua renta itu mencuci di pinggir jalan ?.apa kah ibu itu tidak mempunyai tempat tinggal ?di jelas kan lah oleh ketua Rt,Bahwa Ibu tua renta tsb memang sudah lama menjalani cara hidup seperti itu.Rt juga menambah kan bahkan jika tidur pun pada malam hari nya,Ibu tsb biasa tidur di mana saja,Bisa di emperan warung,"ya ,di teras rumah warga, dan tak jarang pula di Pos ronda.tegas nya.yang mana dari pagi,siang dan malam Ibu tsb menjalani cara hidup seperti itu,dan itu sudah bertahun tahun ia jalani,jelas nya.Menurut salah satu warga yang tidak mau di sebut kan identitas jatidirinya,menambah kan"Bahwa ibu renta tsb memang dulu nya warga sini,ada pun kronologi nya "Tanah beserta rumah peninggalan dari suami nya dulu,telah di jual oleh anak nya.bahkan uang dari hasil penjualan rumah peninggalan dari suami nya itu" Ibu tsb tidak pernah menerima sepeser pun.semenjak itu pula,keberadaan anak nya tidak jelas di mana.dan menyebab kan ibu tua renta ini.tidak lagi mempunyai tempat tinggal yang tetap dan akhir nya hidup terlunta lunta seperti itu,ia hanya mengharab belas kasih dan uluran tangan orang, tutur nya.warga tsb juga berpesan, agar Pejabat instansi yang berwenang di negri ini, segera lah hendak nya turun tangan.Agar nasib Ibu tua renta itu,Tidak hidup dengan cara seperti itu.dan agar segera mendapat kan hak hak nya sebagai warga negara indonesia. " papar nya kepada .(Irwansyah).
          "  Sobat ku yang baik.Cerita yang Ku tulis kan di atas,bukan piktif atau " Cerpen yang ku sadur/Rekayasa, apa lagi ,meniru hasil karya orang lain." tidak.!cerita ini memmang benar terjadi,Satu kehidpan yang Realita di daerah di mana aku tinggal sekarang . Yang mana," Aku hanya ingin berbagi.dan Ingin meminta,tanggapan ,Kritikan,Kepada Sobat yang membaca." Apa yang ada di benak Para sobat dengan Kisah " Ini Ibu Siapa" setelah membaca nya.Kirim kan Tanggapan, Kritik,dan Saran sobat Ke : sirwan401@yahoo.com  "Tanggapan,Kritik dan saran,dari sobat sangat berguna bagi ku.sebelum dan sesudah nya Aku hanya bisa mengucap kan trimakasih atas perhatian dan partisipasi nya.

Jumat, 28 Desember 2012

                                                                              
Iklan Iskaruji
Foto Pernikahan Bupati Garut Aceng Fikri Dengan Fani Oktara ABG 18 Tahun ---Sisi kehidupan lain dari seorang pejabat kini terungkap kembali lewat Bupati Garut Aceng Fikri (40 tahun) yang telah menikahi seorang Gadis berumur 18 tahun, Fani Oktara (FO), yang kemudian ditulis "Fany Oktora". Fani Oktora dinikahi oleh Bupati Garut Aceng Fikri secara siri karena statusnya dengan istri sahnya masih menggantung.

Tidak ada yang aneh dan heboh dengan pernikahan Bupati Garut Aceng Fikri Dengan Fani Oktora ABG 18 Tahun ini. Yang justru bikin "garut-garut" kepala adalah sang istri Fani Oktora hanya berstatus istri Bupati Aceng hanya selama 4 hari, yang kemudian diceraikan. Sungguh suatu pernikahan kilat. Alasan perceraianpun ditenggarai karena sang bupati merasa tertipu karena Fani Oktora tidak perawan lagi.

ICW langkat Laporkan PT Waskita Karya ke KPK

ICW langkat Laporkan PT Waskita Karya ke KPK

Written By LSMCAHAYA CAHAYALANGKAT on Selasa, 20 November 2012 | 00:08

Stabat, Headline News Cahaya Langkat 
PT Waskita Karya, selaku pelaksana Proyek lanjutan pembangunan jembatan Sei Batang Serangan, sekaligus pengerjaan pelebaran badan jalan desa Teluk Bakung hingga jalan Khairil Anwar Pekan Tanjungpura Langkat, sepanjang 2 KM. Indonesian Coruption Watch (ICW) Koordinator Kab Langkat melaporkan pembnagunan tersebut ke Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, proyek dengan anggaran Rp.17 Milyar tersebut  terindikasi terjadinya korupsi.
Ketua ICW Koorda Langkat ( Jas Merah )
Ilustrasi sumber : http://icwantikorupsi.blogspot.com

Koordinator ICW Langkat, M.Mas’ud.MZ kepada wartawan, Senin (19/11/2012) ketika ditemui dikakntornya menyebutkan, laporan tersebut langsung mereka sampaikan ke Ketua KPK, Abraham Samad lewat surat bernomor 38/LP/Koord-ICW/Lkt/X/2012.

“kalau tidak ada halangan tanggal 28 November 2012, aku bersama pengurus ICW Langkat akan bertolak ke Jakarta, guna ke gedung KPK untuk menindak lanjuti sejauh mana laporan kami,” ungkap M Mas’ud MZ pada wartawan.

Ketua ICW Langkat, M.Mas’ud.Mz mengatakan, kalau Pelaksanaan proyek tersebut memiliki masa kerja tujuh bulan hari kalender, dan dikerjakan sejak bulan maret 2012 sampai bulan Oktober 2012.

Sementara sampai hari ini pekerjaan jembatan dan jalan sepanjang kulang lebihlimaratus meter belum juga selesai dikerjakan.

Dari hasil investigasi tim ICW dilapangan pengerasan pelebaran jalan sepanjang 2 KM ini dikerjakan oleh PT.Waskita hanya sepanjang 1.500 meter. Dalam pelaksanaan pengerasan pengalian badan jalan yang megunakan alat berat Exskapator untuk pelebaran jalan yang menurut data bestex yang kami miliki, ukuran lebar 60 cm, kedalaman 40 cm, panjang 2.000 meter.

Sementara didalam pelaksanaan pengalian dikerjakan hanya dengan kedalamam berpariasi dari 30 cm, dan ada yang 20 cm lebar 60, dan ada yang 50 cm. Sedangkan panjang pengalian tidak dilakukan sepanjang jalan dari total keseluruhan lobang panjang berjarak dari hitungan mereka berkisar sembilan ratus meter.

Menurutnya, yang lebih parahnya lagi pengerasan pelebaran jalan yang 500 meter lagi, pihak PU Langkat terlibat.  Menurut Informasi yang diterima tim ICW dilapangan,  dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kab Langkat.

Peralihan pekerjaan dari PT.Waskita kepada Dinas PU Langkat sendiri, dikarenakan menurut PU jalan yang dikerjakan sepanjang 500 M ini adalah jalan Pemkab.Langkat sedangkan yang sepanjang 1.500 meter tadi adalah jalan milik Propinsi.

“makanya pekerjaan yang 500 meter ini dikerjakan oleh PU Langkat” ucap sumber ICW.

Namun yang pihaknya sesalkan dalam pekerjaan pengerasan dan pelebaran jalan yang menurut bestex atau data yang ada mereka miliki sama dengan ketentuan yang dikerjakan oleh PT.Waskita sepanjang 1.500 meter bukan asal jadi.

Namun demikian kenyataan yang mereka lihat dilapangan pekerjaan tersebut dikerjakan dengan mengunakan pengalian manual dan kedalaman yang digali hanya 10 hinga 15 cm. “kalau lebar pas sebab itu kan diatas kelihatan kalau kedalaman kan tidak kelihatan, maka dari pekerjaan itu saja sudah jelas berapa banyak kubik matreal yang dikorupsi,” ucapnya.

Sementara itu dalam konfirmasi wartawan menanyakan data apa saya yang dimiliki ICW dalam laporan tersebut? Mas’ud mengatakan, tentu ada diantaranya data hasil rekaman Vidio dalam pelaksanaan pekerjaan Pembaguan kelanjuatan jembatan dimana disitu terlihat mereka mengerjakan jembatan tersebut sebagian tidak mengunakan besi standard SNI, video mereka melakukan pemasangan besi yang sangat tidak profisional, dan video mereka mengerjakan pengalian hinga pengerasan jalan itu ada, bahkan data lebar galian widening paket Pembagunan Jembatan Sei Batang serangan (lanjutan).

Kamis, 27 Desember 2012

JABODETABEK Jum'at, 28 Desember 2012 , 11:04:00 Jokowi Tunggu Konsep Adhi Karya Soal Monorel JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan, mengatakan bahwa PT Adhi Karya tidak akan ikut dalam konsorsium monorel. Alasannya, PT Adhi Karya enggan bekerjasama dengan pihak swasta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membenarkan mundurnya Adhi Karya dari proyek monorel. Namun bukan berarti pihaknya menutup pintu bagi keikutsertaan perusahaan plat merah itu dalam proyek monorel lainnya. "Ya sudah tidak mau. Mungkin Adhi Karya bagian lain. Kalau ingin masuk pakai rute yang lain, kan masih banyak, dari barat ke timur kan masih," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/12). Menurut Jokowi, apabila Adhi Karya memang memiliki konsep terkait pembangunan monorel maka dirinya siap untuk mendengarkan. Namun, hingga hari ini Jokowi mengaku belum dihubungi oleh pihak Adhi Karya. "Ya kalau minta, wong ga minta. Kalau ini (PT Jakarta Monorel) kan minta terus, biar cepet," ujar politisi PDIP tersebut. Jokowi menambahkan, kontraktor yang berminat dengan proyek monorel bukan cuma PT Jakarta Monorel dan PT Adhi Karya saja. Hanya saja, perusahaan kontraktor lainnya belum menyampaikan presentasi konsepnya kepada Pemprov DKI. Lebih lanjut Jokowi menuturkan bahwa ia akan mengambil keputusan terkait proyek monorel pada pertengahan Januari 2013."Kita berikan tenggat tanggal 15 harus siap semuanya. Masalah financial crossing, kajian teknis. Semuanya rampung dan sudah siap," tandasnya. Sekedar diketahui, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan bahwa PT Adhi Karya memiliki konsep yang lebih baik dan lebih murah untuk membangun monorel. Oleh karena itu kontraktor plat merah tersebut ogah bergabung dengan pihak swasta. "Tapi sikap Adhi Karya tetap menyerahkan ke Pak Gubernur untuk membuat keputusan yang independen,tidak usah berpengaruh kepada siapapun, oleh Menteri BUMN, atau Adhi Karya. Yang penting Adhi Karya sudah mengajukan, bila tidak terpilih, ya tidak apa-apa," ujar Dahlan, Kamis (27/12) kemarin. (dil/jpnn) RELATED NEWS MUI Minta Jokowi Awasi Peredaran Daging Babi Jakarta Night Festival, 16 Panggung Hiburan Disiapkan Jalur Puncak Ditutup, Pengusaha Hotel Cemas Ide Penghapusan BBM Subsidi Menuai Dukungan Jokowi Diminta Lupakan Wacana Ganjil-Genap Menperin Minta Jokowi Atasi Kemacetan Jangka Pendek

Tambahan

" JAWARA PENGADILAN NEGRI LANGKAT.,Di adukan ke KY dan MA.Oleh ahli Waris.

Sabtu, 15 Desember 2012 - 07:02:57 WIB
Mantan Ketua PN Langkat Dilaporkan ke KY dan MAKategori: Sumatera Utara - Dibaca: 29 kali

Baca Juga:Di Samosir Akan Segera Dibangun StadionProyek Jl Pelang-Sei Melayu Ketapang Diduga Jadi Ajang KorupsiSMPN 1 Pager Ageung Ukir Segudang PrestasiDPRD Dharmasraya Dampingi Warga Aur Jaya
Jakarta, Jaya Pos
Ketua Lembaga Koordinator Indonesian Coruption Watch (ICW) Kabupaten Langkat, M. Mas’ud. MZ, mendamping Zulkarnain, warga Desa Lalang, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, yang juga salah seorang pencari keadilan atau korban dari ketidakadilan, beberapa waktu yang lalu melaporkan mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Stabat, Syamsul Bahri ke Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA).
“Ya, kami melaporkan Syamsul Bahri, mantan Ketua PN Stabat, karena berdasarkan bukti-bukti dan fakta yang ada pada kami, dia telah bertindak sangat tidak profesional dalam memutuskan suatu perkara perdata, sebagaimana tertuang dalam Surat Eksekusi perkara perdata No :18/1965/Perd, tertanggal 25 Sept 1965, yang telah dibatalkan majelis hakim PN Stabat tanpa alasan serta dasar hukum yang jelas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Anehnya, eksekusi tersebut dilaksanakan Syamsul Bahri,SH, yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Stabat, namun kemudian dibatalkan kembali olehnya yang merangkap sebagai ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara perdata Nomor : 11/pdt.G/2005/PN-Stb.  Hal ini tentu menimbulkan ketidakpastian hukum, sehingga patut diduga telah terjadi jual-beli perkara,” katanya seusai mengantar berkas indikasi korupsi Akper dan Akbid Langkat beserta sejumlah berkas korupsi lainnya yang diduga dilakukan oleh lima orang oknum SKPD Langkat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Secara bersamaan via telepon selulernya, Zulkarnain mengutarakan perasaannya tentang ketidakadilan itu, apalagi perkara tersebut sudah masuk dalam tahapan PK. “Janganlah karena kami ini masyarakat kecil, maka kami dianggap tidak mampu untuk membeli hukum untuk putusan perkara itu,” ujar Zulkarnaen.
Untuk itu, dia pun meminta bantuan para insan pers untuk menyuarakan kebenaran ini, sambil mengucapkan terima kasih karena bisa sampai ke Jakarta berkat bantuan Lembaga Pemantau Hak Azasi Masyarakat (LP-HAM) dan  ICW Korda Langkat.
“Kami berharap kepada KY dan MA agar berpihak kepada kebenaraan dan jangan berpihak kepada yang bayar. Kami sadar bahwa kami tidak mampu untuk memberi apapun kepada mereka, tapi kami mau keadilan itu. Karena itu, setelah laporan ini kami masukkan, kami hanya menunggu hasil laporan tersebut, dengan harapan agar permasalahan ini tuntas dalam waktu yang tidak terlalu lama, sebab kami sudah jenuh  menunggu, karena sudah 48 tahun kami mencari keadilan. Bahkan sampai orangtua kami meninggal, perjuangan ini terus kami lakukan,” terangnya. Irwansyah

" Dana Boss......

Jumat, 28 Desember 2012 - 07:17:01 WIB
Tindak Pelaku Penyelewengan Dana BOSKategori: Pendidikan - Dibaca: 2 kali

Baca Juga:Aksi Gila Bintang Porno Jepang Koleksi Sperma FansWanita Ini Uji Nyali Seberangi Tebing Sambil TelanjangPresiden Obama Jadi Nama Spesies Laba-Laba Baru Pembangunan Apartemen di Jl. Sangkuriang Diduga Bermasalah, Nama Solihin GP Diduga Dicatut
Jakarta, Jaya Pos
Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) terbukti kurang mampu menekan penyelewengan dalam pengelolaannya. Temuan hasil pemeriksaan BPK Perwakilan Jakarta atas 6 SMPN dan SDN di Jakarta tentang kerugian negara/daerah sebesar Rp 5,7 miliar merupakan bukti adanya penyelewengan pengelolaan dana BOS di tingkat sekolah.

'Pengelolaannya selama ini cenderung tertutup dan tidak mengikuti panduan pengelolaan dana BOS sebagaimana yang telah dibuat oleh Kemdiknas.'

Sebelumnya, pada 2007 BPK RI juga telah menemukan adanya penyelewengan dana BOS 2.054 sekolah dari 3.237 sampel sekolah yang diperiksa dengan dengan nilai penyimpangan kurang lebih Rp 28,1 miliar. Artinya, terdapat enam dari sepuluh sekolah melakukan penyimpangan pengelolaan dana BOS pada tahun 2007 dengan rata-rata penyimpangan sebesar Rp 13,6 juta.

Peneliti senior Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengungkapkan, penyimpangan dana BOS di tingkat sekolah kini telah menjadi fenomena umum.

Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi warga atas pengelolaannya, diminta kepada penegak hukum menindak tegas jika terbukti ada penyelewengan.